Tak Hanya Gelombang Panas, Sisi Gelap Jamboree Pramuka Dunia di Korea Selatan Dibongkar Jang Hansol

Berita159 Dilihat

SUARA SOREANG – Jamboree Pramuka Dunia (World Scout Jamboree) ke-25 tahun 2023 diadakan di SaeManGeum, Korea dari 1-12 Agustus 2023.

Acara ini merupakan pertemuan Pramuka Dunia yang berlangsung setiap empat tahun sekali, dan tahun ini dihadiri sekitar  43.000 peserta dari 158 negara.

Jamboree ini menjadi yang pertama setelah masa pandemi COVID-19, sehingga para peserta sangat antusias mengikutinya.

Namun, Jamboree Pramuka Dunia 2023 di Korea juga diwarnai dengan beberapa masalah yang cukup memalukan yang tak hanya disebabkan oleh gelomban panas di negara tersebut.

Baca Juga:Susno Duadji Sarankan Lupakan Kasus Rocky Gerung: Bisa Bikin Jokowi Naik Pamor, Dikenal Tak Tipis Telinga

Dilansir dari kanal YouTube Korea Reomit, Jang Hansol mengungkap hal lain yang jadi penyebab semerawutnya jamboree pramuka dunia.

1. Kondisi fasilitas mandi yang sangat buruk. Toilet yang disediakan terbuat dari bahan yang kurang kuat, mengakibatkan peserta merasa tidak nyaman.

Selain itu, cuaca panas mencapai 43 derajat Celsius membuat peserta menginginkan mandi dengan air dingin, namun air yang keluar justru berupa air panas.

Tempat pembuangan air juga tidak tertangani dengan baik, menyebabkan tempat buang air besar menjadi kotor dan berbau.

2. Masalah tempat tidur juga terjadi. Lokasi Jamboree yang sebelumnya merupakan ladang pertanian mengalami genangan air akibat hujan deras sebelumnya.

Baca Juga:Boy William Dikabarkan Dekat dengan Wanita Lain, Bagaimana Tanggapan Ayu Ting Ting?

Peserta harus membangun tenda di atas papan palet, namun cuaca panas dan bau lembab dari genangan air membuat peserta sulit beristirahat.

Fasilitas Air Conditioner (AC) sangat terbatas, bahkan ada kipas angin yang hanya diperuntukkan untuk staf saja.

Baca Juga  Senate Dress Code History: How They Got From Powdered Hair to Hoodies

3. Masalah terkait makanan juga muncul. Supermarket GS25 yang berada di lokasi Jamboree menjual makanan dan minuman dengan harga dua kali lipat lebih mahal dari harga pasar.

Akibat dari berbagai masalah ini, beberapa negara, seperti Inggris dan Amerika Serikat, memutuskan untuk memulangkan peserta Jamboree mereka karena situasi yang tidak kondusif dan banyak peserta yang sakit. (*)

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *