Diam-diam Ganjar Seperti Anies, Inginkan Perubahan Jika Kebijakan Jokowi Tak Pas
Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai calon presiden (capres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo akan semakin dijauhi oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Dedi, hal itu dapat terlihat dari pernyataan Gubernur Jawa Tengah yang mengaku tidak akan melanjutkan kebijakan dari pemerintahan sebelumnya.
“Dengan statement itu, justru Ganjar akan semakin dijauhi Jokowi,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) itu, dikutip Liberte Suara, Selasa (1/8/2023).
Baca Juga:MU Belum Gemilang, Nasib Rasmus Hojlund Jadi Diragukan: Feeling Jadi Pembelian Gagal Total
Namun, Dedi berpendapat Ganjar yang memainkan strategi komunikasi publik untuk menarik pemilih capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dapat menimbulkan gesekan terhadap penerimaan publik kepada Jokowi.
Persepsi pengoreksi kebijakan Jokowi dinilai bagian mirip dengan yang digaungkan Anies Baswedan dan justru merugikan Ganjar sebagai kandidat capres.
“Situasi itu membuat Ganjar mencoba bermanuver, tetapi ia terlambat, karena koalisi yang lebih awal dan lebih dipercaya akan lakukan evaluasi kebijakan Jokowi adalah Anies Baswedan sehingga Ganjar seolah kehilangan orientasi dalam memilah ceruk suara,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ganjar berujar akan mengoreksi pelbagai program dari Presiden Jokowi yang dirasanya kurang pas, jika terpilih sebagai presiden Indonesia pada pilpres 2024 mendatang.
Ganjar melontarkan pernyataan itu saat ditanya soal hasil survei lembaga Australia, Utting Research, yang menunjukkan hanya 18 persen responden ingin kandidat capres melanjutkan program pemerintahan Jokowi.
Baca Juga:Inara Rusli Bongkar Awal Mula Permasalahan, Pantesan Reaksi Virgoun Begini!
“Kalau ada yang tak benar kita hentikan, kecuali ada yang tak pas, kita koreksi,” kata Ganjar di Kuningan City, Jakarta, Sabtu (29/7/2023).
Quoted From Many Source