Brand asal Surabaya ini didirikan oleh dua orang luar biasa bernama Ivan Tiono dan Jessica Ariela. Dimulai dengan kecintaan mereka dengan produk “fine” atau produk craftmanship dan akhirnya dengan jiwa keisengan Ivan mengajak Jessica untuk membangun brand ini (ROUNN).
“Kita mikir, kenapa kita selalu merek luar negeri, kenapa bukan Indonesia saja yang membuat brand menengah ke atas dengan menggunakan keahlian khusus yang bagus (craftsmanship),” ujar Ivan Tiono selaku salah satu founder ROUNN.
Memiliki latar belakang yang berbeda, Ivan Tiono berlatar belakang arsitektur, tetapi Jessica Ariela memiliki latar belakang yang sesuai yaitu sarjana fesyen desain di Australia yang menduduki jabatan Creative director. Meskipun memiliki latar belakang yang berbeda, Ivan selaku director dan Marketing director berhasil memperkenalkan ROUNN sebagai brand lokal luxury.
9 tahun yang lalu, tepatnya saat pertama kali menjalankan bisnis ini hanya dimulai dengan memproduksi tas custom. Awalnya, semua bagian dari tas bisa di sesuaikan dengan selera klien. Namun, selama berjalannya waktu dan minat beli produk ROUNN meningkat akhirnya ROUNN berpindah ahli sebagai produk ready stock. Hal ini dilakukan agar pembeli dapat menikmati produk ROUNN dengan cepat.
“Waktu itu kita masih bisa custom, warna di setiap bagian bisa dipilih dan sampai bisa diberi inisial. Namun, seiring berjalannya waktu karena permintaan untuk kado dan butuh cepat, akhirnya kami memutuskan untuk membuat produk tersedia, tapi sekarang tetap masih bisa custom inisial,” ujar Ivan.
Founder dari ROUNN menyatakan hal yang paling membuatnya termotivasi dalam menjalankan bisnis ini karena mereka memiliki visi untuk menjadi brand luxury lokal brand yang goes internasional. Beberapa langkah goes international juga sudah dilakukan oleh Ivan selaku marketing director dan sudah terbukti mampu memikat pembeli negara Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, Australia, UAE, Lebanon, Italia, Inggris, dan Amerika.
“Untuk sekarang, kita punya visi untuk menjadi luxury local brand that goes international. Kita ingin market luar negeri dapat melihat bahwa industri fesyen Indonesia dan craftmanship-nya tidak kalah dengan luar negeri,” ujar Ivan.
Quoted From Many Source