Simalungun – Menjajal dan menikmati indahnya hutan alami menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta jungle tracking. Sumatera Utara salah satu daerah yang masih memiliki wilayah hutan alami (Lindung), salah satunya Puncak Panorama Aek Nauli, diwilayah Kabupaten Simalungun berdekatan dengan wilayah Kaldera Danau Toba.
Tak heran banyak para pecinta jungle track datang dan menyusuri jalan setapak hutan yang begitu mempesona. Salah satunya Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah (Ijeck) yang untuk kesekian kalinya, kembali berkunjung ke Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli, untuk menikmati jungle tracking ke puncak Panorama Aek Nauli.
“Saya menepati janji saya untuk datang lagi ke Aek Nauli, kali ini saya mau menjajal tantangan jungle tracking nya, Infonya, dari puncak kita bisa melihat langsung view Danau Toba yang indah,” katanya bersama rombongan.
Pasangan artis Sultan Djorghi dan Annisa Trihapsari yang ikut dalam rombongan Wagub juga mengagumi keindahan kawasan hutan Aek Nauli yang memiliki jungle tracking. Oleh sebab itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Sumatera Utara agar selain datang ke Danau Toba juga berkunjung ke Aek Nauli.
“Di puncak panorama itu kita bisa melihat keindahan Danau Toba yang luar biasa. Saya berharap seluruh masyarakat Indonesia, ayo kita bangkitkan lagi pariwisata Sumatera Utara karena luar biasa,” kata Sultan.
Romobongan disambut langsung Kepala BP2LHK Aek Nauli, Pratiara, S.Hut, M.Si,menurutnya jungle tracking menuju Puncak Panorama Aek Nauli sangat menarik. Sepanjang jalur treking pengunjung dapat melihat beberapa tipe penutupan lahan yang ada di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Aek Nauli.
“Jungle tracking yang ada di sini sangat unik dan menarik, bahkan mungkin belum ada di tempat lain di sekitar kawasan Danau Toba. Selain dapat melihat view Danau Toba yang indah di puncaknya, sepanjang jalur treking kita bisa melihat hutan pinus, hutan sekunder, hutan sulim dan semak belukar, serta hutan primer. Bahkan di sekitar Puncak Panorama Aek Nauli kita bisa menemukan hamparan lumut, beberapa jenis kantong semar, dan juga anggrek,“ jelasnya.
Lebih lanjut Pratiara juga menyampaikan bahwa di KHDTK Aek Nauli juga terdapat pohon Pinus (Pinus merkusii) terbesar di dunia, dengan diameter 1,5 meter dan diperkirakan berusia 200 tahun. Dari beberapa potensi tersebut, BP2LHK Aek Nauli menangkap ada segmen wisata minat khusus yang bisa dikembangkan untuk menjadi daya tarik.
“Artinya salah satu tujuan wisata ke depannya di Danau Toba tidak hanya wisata air atau budaya, tapi ada wisatawan yang tertarik untuk wisata minat khusus. Segmen itu yang kita tangkap. Jumlah pengunjung 60 ribu per tahun, itu berarti minat khusus itu cukup baik,” kata Pratiara. (Rel/Res)